Selasa, 21 Februari 2012

Kunci Keberhasilan 5S

Kunci Keberhasilan 5S

Peningkatan produktivitas kerja dan keselamatan merupakan salah satu manfaat yang dirasakan dari penerapan 5S. Manfaat inilah yang banyak dirasakan oleh perusahaan-perusahaan jepang, bahkan 5S ini telah berhasil membawa perusahaan jepang dikagumi dunia. Implementasi 5S sebenarnya gampang-gampang susah. Banyak pula perusahaan yang gagal dalam menerapkan 5S. Berikut kunci keberhasilan 5S:

Kemauan dan semangat seluruh karyawan

Kunci keberhasilan suatu kegiatan yaitu adanya niat kuat dari seseorang yang menjalankannya. Semua karyawan harus memiliki kemauan dan tekad untuk implementasi 5S di area kerjanya masing-masing. Menganggap 5S tidak penting, kurang bersemangat mengimplementasikannya, dan kurang meluangkan waktu untuk 5S adalah akibat tidak adanya niat kuat karyawan saat menjalankan 5S.

Keterlibatan Semua Orang

5S merupakan tanggung jawab semua orang bukan beberapa orang saja. Semua orang harus bertindak mengimplementasikan 5S di area kerjanya masing-masing. Pemahaman 5S saja tidak cukup namun perlu adanya praktek, karena 5S bukan sistem saja namun 5S perlu tindakan semua orang.

Support Manajemen

Pelaksanaan 5S harus didukung oleh manajemen, tanpa dukungan manajemen penerapan 5S ini sulit untuk dilakukan ke seluruh elemen. Tanpa support tersebut 5S hanya dianggap suatu kegiatan membuang waktu dan tak berarti, karena manajemen biasanya lebih fokus pada kegiatan yang meningkatkan finance secara langsung. Padahal 5S adalah program yang mendukung kegiatan tersebut. Semua aktivitas 5S harus mendapat persetujuan dan didukung oleh manajemen. Manajemen perlu memberikan contoh implementasi 5S yang benar. Manajemen paling tidak sebulan sekali perlu melakukan pertemuan untuk membahas 5S

Pemahaman Mengenai 5S

Tujuan 5S harus dipahami secara penuh oleh semua karyawan, sebelum membuat standar 5S, manajemen dan tim 5S perlu sosialisasi maksud adanya 5S. Peningkatan pemahaman mengenai 5S ini bisa dilakukan dengan training, menempel tujuan 5S di area kerja, hingga test kemampuan 5S. Sosialisasi tersebut mencakup pula cara-cara atau standar yang digunakan agar 5S efektif sehingga saat program 5S berjalan tidak ada yang bertanya-tanya maksud red tag yang ditempel atau kontrol visual (tanda) di area kerja.

Implementasi 5S secara maksimal dan kontinyu

5S dilakukan tidak boleh setengah-setengah, namun 5S dilakukan hingga diperoleh hasil yang maksimal. Setelah 5S mulai dilakukan maka manajemen harus mempromosikan 5S tersebut agar pelaksanaannya terus-menerus untuk mendukung produktivitas kerja. Jangan berhenti dengan 5S, selalu galakkan promosi dan lakukan peningkatan hingga Zero Defects.

Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar